Simpangan rata-rata merupakan
penyimpangan nilai-nilai individu dari nilai rata-ratanya. Rata-rata bisa
berupa mean atau median. Untuk data mentah simpangan rata-rata dari median
cukup kecil sehingga simpangan ini dianggap paling sesuai untuk data mentah.
Namun pada umumnya, simpangan rata-rata yang dihitung dari mean yang sering
digunakan untuk nilai simpangan rata-rata. Simpangan rata-rata dihitung dengan
formula berikut:
Formula tersebut tentu memenuhi dua
kriteria sebelumnya, dihitung dari semua data dan menunjukkan dispersi
rata-rata dari mean, tetapi tidak memenuhi kriteria ketiga. Bagaimanapun
dispersi dari data, semua perhitungan dengan rumus ini akan selalu menghasilkan
nilai nol. Hal ini karena pembilang dari rumus di atas
menunjukkan bahwa hasil penjumlahannya akan selalu sama dengan
nol.
Terdapat dua cara untuk
mengantisipasi masalah ini, keduanya akan menghilangkan tanda-tanda negatif
dari perhitungan.
Cara pertama adalah dengan menggunakan formula
berikut:
Sampel:
Populasi:
Untuk data yang sudah disusun dalam
bentuk tabel frekuensi:
Data Tunggal (tidak di grupkan berdasarkan
selang kelas):
Data kelompok (sudah digrupkan berdasarkan selang
tertentu):
Simpangan rata-rata yang dihitung
dari distribusi frekuensi data yang dikelompokkan menggunakan nilai data
perkiraan, bukan data aslinya. Data pewakil tersebut disimbolkan dengan m.
Untuk membuat perhitungan dari data yang sudah dikelompokkan kita harus
menganggap, bahwa semua nilai dalam sebuah kelas, sama dengan nilai pewakilnya
(tanda kelasnya, mi). Selanjutnya, nilai perkiraan simpangan
rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Pada formula di atas, pembilangnya
akan selalu bernilai positif, karena yang diambil adalah nilai mutlaknya,
perhatikan tanda modulus || yang berarti baik hasilnya negatif ataupun positif
akan selalu diperlakukan sebagai data positif.
Cara kedua adalah dengan menggunakan jumlah
kuadrat dari semua nilai simpangan datanya. Cara ini dikenal dengan istilah
Ragam (varians) dan standar deviasi.
Contoh 5
Tentukan nilai simpangan rata-rata
pada Contoh 2.
Jawab:
Quiz I: rata-rata =18.27
Quiz 2: rata-rata = 10.82
Quiz 2:
Kesimpulan:
Berdasarkan simpangan rata-rata,
Quiz ke-2 lebih bervariasi dibandingkan dengan Quiz ke-1. (kesimpulannya
berbeda dengan kesimpulan berdasarkan range)
Ukuran penyebaran dengan menggunakan
perhitungan simpangan rata-rata diperoleh dengan mengabaikan tanda-tanda
penyimpangan. Secara matematis hal tersebut tidak
benar. Cara kedua, yaitu dengan mengkuadratkan nilai simpangan sehingga nilai
negatif berubah menjadi positif. Cara ini lebih tepat. Rata-rata dari jumlah
nilai simpangan dikenal dengan ragam (varians). Setelah nilai
ragam diperoleh, selanjutnya nilai ragam tersebut diakarkan untuk mendapatkan
kembali satuan asal dari variabel tersebut (bukan kg2/petak2,
tapi kg/petak :-) ) . Cara pengukuran keragaman seperti ini dikenal dengan Standar
deviasi.
Standar deviasi populasi disimbolkan dengan σ
(baca 'sigma') dan standar deviasi sampel disimbolkan dengan s.
Standar deviasi sampel yang baik seharusnya merupakan ukuran yang tidak bias
terhadap standar deviasi populasinya, karena kita menggunakan ukuran standar
deviasi sampel untuk memperkirakan nilai standar deviasi populasi.
Data pada tabel distribusi
frekuensi:
Data Tunggal:
Data kelompok (sudah digrupkan berdasarkan selang
tertentu):
Sama seperti pada perhitungan
simpangan rata-rata. Standar deviasi dan ragam yang dihitung dari distribusi frekuensi
data yang sudah dikelompokkan menggunakan nilai data perkiraan, bukan data
aslinya. Data pewakil tersebut disimbolkan dengan m. Untuk
membuat perhitungan dari data yang sudah dikelompokkan kita harus menganggap,
bahwa semua nilai dalam sebuah kelas, sama dengan nilai pewakilannya (tanda kelasnya, mi).
Selanjutnya, nilai perkiraan standar deviasi dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:
Nilai
kuadrat dari standar deviasi dikenal dengan ragam (variance).
Pada
teknik analisis varian,
dikenal dengan Jumlah Kuadrat (Sum of Square), dan ragam (varian) dikenal dengan istilah Kuadrat Tengah/Rata-rata Jumlah Kuadrat (Mean
Square).
Standar deviasi merupakan ukuran
penyebaran yang paling banyak digunakan. Semua gugus data dipertimbangkan
sehingga lebih stabil dibandingkan dengan ukuran lainnya. Namun, apabila dalam
gugus data tersebut terdapat nilai ekstrem, standar deviasi menjadi tidak
sensitif lagi, sama halnya seperti mean.
Standar Deviasi memiliki beberapa
karakteristik khusus lainnya. SD tidak berubah apabila setiap unsur pada gugus
datanya di tambahkan atau dikurangkan dengan nilai konstan tertentu. SD berubah
apabila setiap unsur pada gugus datanya dikali/dibagi dengan nilai konstan
tertentu. Bila dikalikan dengan nilai konstan, standar deviasi yang dihasilkan
akan setara dengan hasilkali dari nilai standar deviasi aktual dengan konstan.
Contoh 6
Apabila data nilai Quiz pada contoh
2 diambil dari sampel, tentukan nilai ragam dan standar deviasinya.
Jawab:
Untuk mencari nilai standar deviasi
sampel, kita bisa menggunakan salah satu formula berikut:
Formula pertama adalah formula
secara definitif. Formula yang direkomendasikan untuk perhitungan secara manual
adalah formula yang ke-2. Cara perhitungan dengan formula yang ke-2 bisa di
lihat pada contoh 7 dan 8. Pada contoh ini, sebagai latihan, kita gunakan
formula yang pertama. Untuk perhitungan dengan formula pertama, kita memerlukan
nilai rata-ratanya, sehingga terlebih dahulu kita harus menghitung nilai
rata-ratanya.
Quiz I: rata-rata =18.27
Quiz 2: rata-rata = 10.82
Kesimpulan:
Berdasarkan nilai ragam dan standar
deviasi, Quiz ke-2 lebih bervariasi dibandingkan dengan Quiz ke-1.
(kesimpulannya berbeda dengan kesimpulan berdasarkan range)
Contoh 7
Hitung nilai standar deviasi dan
ragam dari tabel frekuensi data tunggal berikut:
No
|
xi
|
fi
|
1
|
70
|
5
|
2
|
69
|
6
|
3
|
45
|
3
|
4
|
80
|
1
|
5
|
56
|
1
|
Jumlah
|
320
|
16
|
Jawab:
Untuk kemudahan dalam perhitungan
secara manual, kita gunakan formula standar deviasi berikut:
Selanjutnya kita buat tabel seperti
pada tabel berikut:
No
|
xi
|
fi
|
fi.xi
|
fi.xi2
|
1
|
70
|
5
|
350
|
24500
|
2
|
69
|
6
|
414
|
28566
|
3
|
45
|
3
|
135
|
6075
|
4
|
80
|
1
|
80
|
6400
|
5
|
56
|
1
|
56
|
3136
|
Jumlah
|
320
|
16
|
1035
|
68677
|
Dari tabel tersebut didapat:
n = 16
mean = 1035/12 = 64.69
Standar deviasi:
Contoh 8
Hitung nilai standar deviasi dan
ragam dari tabel frekuensi yang sudah dikelompokkan:
Tabel berikut ini adalah nilai ujian
statistik 80 mahasiswa yang sudah disusun dalam tabel frekuensi. Berbeda dengan
contoh di atas, pada contoh ini, tabel distribusi frekuensi dibuat dari data
yang sudah dikelompokkan berdasarkan selang/kelas tertentu (banyak kelas = 7 dan
panjang kelas = 10).
Kelas ke-
|
Nilai Ujian
|
fi
|
1
|
31 - 40
|
2
|
2
|
41 - 50
|
3
|
3
|
51 - 60
|
5
|
4
|
61 - 70
|
13
|
5
|
71 - 80
|
24
|
6
|
81 - 90
|
21
|
7
|
91 - 100
|
12
|
Jumlah
|
80
|
Jawab:
Untuk kemudahan dalam perhitungan
secara manual, kita gunakan formula standar deviasi berikut:
Selanjutnya kita buat daftar tabel
berikut, tentukan nilai tengah kelas/pewakilnya (mi) dan
lengkapi kolom berikutnya.
Kelas ke-
|
Nilai Ujian
|
fi
|
mi
|
fi.mi
|
fi.mi2
|
1
|
31 - 40
|
2
|
35.5
|
71.0
|
2520.5
|
2
|
41 - 50
|
3
|
45.5
|
136.5
|
6210.8
|
3
|
51 - 60
|
5
|
55.5
|
277.5
|
15401.3
|
4
|
61 - 70
|
13
|
65.5
|
851.5
|
55773.3
|
5
|
71 - 80
|
24
|
75.5
|
1812.0
|
136806.0
|
6
|
81 - 90
|
21
|
85.5
|
1795.5
|
153515.3
|
7
|
91 - 100
|
12
|
95.5
|
1146.0
|
109443.0
|
Jumlah
|
80
|
458.5
|
6090.0
|
479670.0
|
Dari tabel tersebut didapat:
n = 80
mean = 6090/80 = 76.13
Standar deviasi dan ragam:
Contoh analisis deskriptif dengan MINITAB
menggunakan data pendapatan (juta):
Klik Basic Statistics – Display
Descriptive Statistics
Masukan peubah pendapatan ke Variables,
kemudian klik statistics
Checklist informasi yang dibutuhkan, kemudian OK,
lalu OK kembali sampai keluar output
No comments:
Post a Comment