Salah satu aspek yang paling penting
untuk menggambarkan distribusi data adalah nilai pusat pengamatan. Setiap
pengukuran aritmatika yang ditujukan untuk menggambarkan suatu nilai yang
mewakili nilai pusat atau nilai sentral dari suatu gugus data (himpunan
pengamatan) dikenal sebagai ukuran tendensi sentral. Terdapat tiga jenis
ukuran tendensi sentral yang sering digunakan, yaitu:
- Mean
- Median
- Mode
Rata-rata hitung atau arithmetic mean atau
sering disebut dengan istilah mean saja merupakan metode yang paling
banyak digunakan untuk menggambarkan ukuran tendensi sentral. Mean dihitung
dengan menjumlahkan semua nilai data pengamatan kemudian dibagi dengan
banyaknya data. Mean dipengaruhi oleh nilai ekstrem. Median
adalah nilai yang membagi himpunan pengamatan menjadi dua bagian yang sama
besar, 50% dari pengamatan terletak di bawah median dan 50% lagi terletak di
atas median. Median dari n pengukuran atau pengamatan x1,
x2 ,..., xn adalah nilai pengamatan yang terletak di
tengah gugus data setelah data tersebut diurutkan. Apabila banyaknya pengamatan
(n) ganjil, median terletak tepat ditengah gugus data, sedangkan bila n
genap, median diperoleh dengan cara interpolasi yaitu rata-rata dari dua data
yang berada di tengah gugus data. Median tidak dipengaruhi oleh nilai
ekstrem. Mode adalah data yang paling sering muncul/terjadi. Untuk
menentukan modus, pertama susun data dalam urutan meningkat atau sebaliknya,
kemudian hitung frekuensinya. Nilai yang frekuensinya paling besar (sering
muncul) adalah modus. Modus digunakan baik untuk tipe data numerik atau pun
data kategoris. Modus tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrem.
Ukuran nilai pusat (average)
merupakan nilai pewakil dari suatu distribusi data, sehingga harus memiliki
sifat-sifat berikut:
- Harus mempertimbangkan semua gugus data
- Tidak boleh terpengaruh oleh nilai-nilai ekstrim.
- Harus stabil dari sampel ke sampel.
- Harus mampu digunakan untuk analisis statistik lebih
lanjut.
Dari beberapa ukuran nilai pusat,
Mean hampir memenuhi semua persyaratan tersebut, kecuali syarat pada point
kedua, rata-rata dipengaruhi oleh nilai ekstrem. Sebagai contoh, jika item
adalah 2; 4; 5; 6; 6; 6; 7; 7; 8; 9 maka mean, median dan modus yang semua sama
dengan 6. Jika nilai terakhir adalah 90 bukan 9, rata-rata akan menjadi 14.10,
sedangkan median dan modus yang tidak berubah. Meskipun median dan modus lebih
baik dalam hal ini, namun mereka tidak memenuhi persyaratan lainnya. Oleh
karena itu Mean merupakan ukuran nilai pusat yang terbaik dan sering digunakan
dalam analisis statistik.
Nilai ukuran pusat yang tepat untuk
digunakan tergantung pada sifat data, sifat distribusi frekuensi dan tujuan.
Jika data kualitatif, hanya modus yang dapat digunakan. Sebagai contoh, apabila
kita tertarik untuk mengetahui jenis tanah yang khas di suatu lokasi, atau pola
tanam di suatu daerah, kita dapat menggunakan modus. Di sisi lain, jika data
bersifat kuantitatif, kita dapat menggunakan salah satu dari ukuran nilai pusat
tersebut. Jika data bersifat kuantitatif, kita harus mempertimbangkan sifat
distribusi frekuensi gugus data tersebut.
- Bila distribusi frekuensi data tidak normal (tidak
simetris), median atau modus merupakan ukuran pusat yang tepat.
- Apabila terdapat nilai-nilai ekstrim, baik kecil atau
besar, lebih tepat menggunakan median atau modus.
- Apabila distribusi data normal (simetris), semua ukuran
nilai pusat, baik mean, median, atau modus dapat digunakan. Namun, mean
lebih sering digunakan dibanding yang lainnya karena lebih memenuhi
persyaratan untuk ukuran pusat yang baik.
- Ketika kita berhadapan dengan laju, kecepatan dan harga
lebih tepat menggunakan rata-rata harmonik.
Jika kita tertarik pada perubahan
relatif, seperti dalam kasus pertumbuhan bakteri, pembelahan sel dan
sebagainya, rata-rata geometrik adalah rata-rata yang paling tepat.
Salah satu aspek yang paling penting
untuk menggambarkan distribusi data
adalah nilai pusat data pengamatan (Central Tendency). Setiap pengukuran
aritmatika yang ditujukan untuk menggambarkan suatu nilai yang mewakili nilai
pusat atau nilai sentral dari suatu gugus data (himpunan pengamatan) dikenal
sebagai ukuran pemusatan data (tendensi sentral). Terdapat tiga
ukuran pemusatan data yang sering digunakan, yaitu:
- Mean (Rata-rata hitung/rata-rata aritmetika)
- Median
- Mode
Pada artikel ini akan di bahas
mengenai pengertian beberapa ukuran pemusatan data yang dilengkapi
dengan contoh perhitungan, baik untuk data tunggal ataupun data yang sudah
dikelompokkan dalam tabel distribusi frekuensi. Selain ukuran statistik di
atas, akan dibahas juga mengenai beberapa ukuran statistik lainnya, seperti Rata-rata
Ukur (Geometric Mean), Rata-rata Harmonik (H) serta
beberapa karakteristik penting yang perlu dipahami untuk ukuran tendensi
sentral yang baik serta bagaimana memilih atau menggunakan nilai tendensi
sentral yang tepat.
No comments:
Post a Comment