Model ini muncul karena masalah heteroskedastisitas pada model ekonomi
yang menggunakan data time series. Penyebabnya adalah tingginya volatilitas
pada data time series.
Akibatnya penduga tetap tidak bias, konsisten, tapi tidak efisien.
Maka muncullah model ARCH/GARCH yang mampu memanfaatkan kondisi
heteroskedastisitas untuk menghasilkan penduga parameter yang lebih efisien.
Cara mendeteksi
Uji efek ARCH
H0 = tidak ada efek ARCH (homoskedastisitas)
H1 = ada efek ARCH (hetereskedastisitas)
Model ARCH(m)
Model Autoregressive Conditional Heteroscedastisity Model (ARCH) hanya
dipengaruhi oleh error sebelumnya
Main equation : Yt = b0 + b1Xt
+ Ut
Variance equation ARCH (m)
Pada Variance equation tidak perlu notase et (error)
Model GARCH (r,m) – Generalized Autoregressive Conditional
Heteroscedasticity
Model ini untuk menutupi kelemahan ARCH (m) jika menggunakan ordo
terlalu banyak karna model ARCH(m) menjadi tidak efektif.
Model GARCH(r,m)
m untuk et2
r untuk σt2
Main equation : Yt = b0 + b1Xt
+ Ut
Variance equation GARCH (r,m)
Contoh GARCH (2,3)
Pada Variance equation
tidak perlu notase et (error)
Langkah-langkah yang
perlu dilakukan :
1. uji stationeritas
2. cari model ekonomi
terbaik
3. Uji Efek ARCH
H0 = tidak ada efek
ARCH (homoskedastisitas)
H1 = ada efek ARCH
(hetereskedastisitas)
Jika tolak H0, maka
lakukan pemodelan ARCH/GARCH
4.Cari model ARCH/GARCH
terbaik, hingga masalah volatilitas menghilang
Jika ada pertanyaan, silahkan datangi kantor SC atau langsung hubungi contact person SC.
(Ditulis oleh Ivan Setiadi Tanujaya)
(Ditulis oleh Ivan Setiadi Tanujaya)
Thanks ya, artikel sangat membantu dalam menyelesaikan tugas perkuliahan tentang Generalized AutoRegressive Conditional Heteroskedastisitas (GARCH). Kunjungi juga ya MAKALAH GARCH
ReplyDelete