Thursday, February 14, 2013

Panel Data

OLAH DATA STATISTIK

Panel data adalah sejumlah data cross section yang dikumpulkan dalam sejumlah waktu tertentu.

1.       Meningkatkan ketepatan dari pendugaan parameter.
Dikarenakan jumlah data yang digunakan menjadi lebih banyak, sehingga meningkatkan derajat bebas.
2.       Mampu mengkontrol keheterogenitas individu (individual fixed effect)
3.       Mampu mengukur efek sederhana yang tidak mampu dijelaskan oleh cross section murni maupun time series murni.
4.       Lebih baik untuk membangun model perilaku yang lebih kompleks.
5.       Lebih baik untuk mempelajari dynamic adjustment (Dynamic panel).











Fixed Effect Model

Fixed Effect Model terdiri dari 4 model
1.       Pooles Least Square (PLS)
2.       Within Groups
3.       Least Squared Dummy Variable (LSDV)
4.       Two Way Fixed Effect

Model Pooled Least Square
Model PLS menggunakan metode OLS.

Model PLS           : Yit = αi + βXit + eit
 Dimana                   αi = α1 = α2 = ... = αi (cross effect/individual effect dianggap sama.)










Kelemahan Model PLS
1.       Ada kemungkinan model tidak mampu menjelaskan keragaman antar individu
2.       Model PLS mungkin menghasilkan nilai  β yang berbias

Ilustrasi













Model Within Group
Dikarenakan model PLS mungkin menghasilkan β yang berbias diakibatkan keragaman antar individu (individual effect), maka model within Group menghasilkan β yang tidak berbias dan mampu menjelaskan keragaman antar individu. Hal ini dilakukan dengan mengeliminasi individual effect.

Langkah-langkah model Within Group



















































Model LSDV (Least Squared Dummy Variable – Fixed Effect Model)

Model ini berusaha menjelaskan individual heterogenity dengan memasukkan dummy individu.

Model :
Yit = αi + Xit’β + Uit
   = α1D1 + α2D2 + ... + αnDn + Xit’β + Uit
Dummy untuk menjelaskan individual effect

Dummy variabel = N → sebanyak individunya

Model mampu menjelaskan keragaman antar individu dengan koefisien dummy pada masing-masing individu.

Kekurangan model ini adalah cumbersome (rumit), khususnya jika terdapat banyak individu pada data.

Dampak lain dari penambahan variabel dummy adalah dapat mengurangi derajat kebebasan, sehingga menjadi tidak efisien.

Ilustasi:








Model Two Way Fixed Effect

Model ini memasukkan pengaruh waktu dan individu ke dalam model, dengan memasukkan dummy individu dan dummy waktu.

Model:

Yit = αi +δt+  Xit’β + Uit
 Pengaruh individu  Pengaruh waktu
                     

 Yit  = α1D1 + α2D2 + ... + αnDn + g2Z2it + ... + gtZTit+ Xit’β + Uit
           Dummy individu              dummy waktu

Kelemahan model ini adalah penggunaan dummy yang terlalu banyak dapat menimbulkan masalah perfect multikolinearity.

Dalam penggunaan model ini disyaratkan data yang banyak dikarenakan dummy yang banyak dikarenakan penggunaan dummy yang banyak menyebabkan berkurangnya derajat kebebasan.

Fixed vs Random

Metode Penduga Parameter

Fixed      → OLS
Random → GLS

REM (Random Effect Model)

Model REM mampu menjawab model panel yang memiliki data (individu) yang berasal dari populasi yang relatif lebih besar.

Model REM
Yit = αi +  Xit’β + Uit, dimana αi = α +τi

Sehingga
Yit = αi + τi + Xit’β + Uit,

dimana
τi = Zero Mean (Unconditional Mean)

Asumsi Terpenting REM:
E (τi l Xit ) = 0 → tidak ada korelasi antara individual effect dengan regressornya.

Asumsi lainnya

E (Uit l τi) = 0 → tidak ada korelasi antara error dengan individual effect

E (Uit2 l τi) = σU2 → homoskedastisitas

E (τi l Xit ) = 0 → tidak ada korelasi antara individual effect dengan regressor

E (τi2 l Xit ) = στ2 → ragam konstan




Jika E (τi l Xit ) ≠ 0 – ada korelasi antara individual effect dengan regressor, maka model terbaik adalah fixed effect model.




Penduga GLS
Untuk menduga parameter pada model REM menggunakan metode GLS
βGLS =(X’V-1X)-1 X’V-1Y

Dengan menggunakan GLS dapat menghasilkan penduga yang konsisten dan efisien pada keadaan
E (τi l Xit ) = 0 → tidak ada korelasi antara individual effect dengan regressornya.

Tabel berikut akan menjelaskan kondisi yang terjadi sesuai kondisi data dan metode yang dijalankan.








Macam-macam uji

1.       Chow Test (Uji F)

Hipotesis
H0 = PLS
H1 = LSDV
















2.     Uji LM (Breusch-Pagan Lagrange Multiplier Effect)

Hipotesis
H0 = PLS                ; στ = 0
H1 = Random          ; στ ≠ 0












Kesimpulan :
H0 = LM ≤ X2α(k) , maka model PLS yang terbaik

H1 = LM > X2α(k) , maka model  LSDV yang terbaik



3.       Hausman Test
H0 = E (τi l Xit ) = 0    → REM
H1 = E (τi l Xit ) ≠ 0    → LSDV







Kesimpulan dari uji-uji tersebut:
Jika 2 diantara 3 uji menunjukkan salah satu model, maka model itu yang dipilih.

Jika tidak dapat menentukan berdasarkan uji-uji diatas, maka gunakan uji kebaikan model yang lainnya.



Jika ada pertanyaan, silahkan datang ke kantor Statistic Centre (SC) atau hubungi contact person SC.
(Ditulis oleh Ivan Setiadi Tanujaya)




5 comments:

  1. Bagaimana cara menambahkan var dummy pada metode Fixed Effect ?
    Apa di excelnya kita tambahkan kolom untuk var dummy yang bernilai 1 dan 0 ? Apa tisak usah ?

    ReplyDelete
  2. Bagaimana cara mengecek regresi palsu pada data panel dan bagaimana cara mengatasinya?

    ReplyDelete
  3. Jika maksud Anda adalah regresi palsu dikarenakan kointegrasi, maka tidak ada masalah regresi palsu pada data panel.

    ReplyDelete
  4. bg, kalau mau uji LM untuk menentukan antara PLS dengan REM di eviews gmn ya?
    misalnya hasilnya Breusch-Pagan 209.6205 (0.0000) , apa itu hasil LM statistiknya?

    ReplyDelete